Selasa, 08 April 2014

Bikerberque Karang Tawulan

Bismilah....................................

Perjalanan kali ini yang pertama ts menggunakan ban semi ofroad alias dual purpose.
yakni yang dimaksud Swallow SB 117.total jarak sejauh 702 km cukuplah untuk merasakan kelebihan dan kekurangan ban tersebut.
perjalanan penuh gelak tawa dan persahabatan erat yang menyenangkan.dua orang baru di kenal secara langsung karena selama ini berinteraksi di dunia maya saja.
Dodi dan Ahmad hega
perjalanan ke beberapa destinasi ,baik berupa bangunan bersejarah dan Pantai di selatan Jawa Barat.
start riding jam 09 malam.diiringi rintik hujan.setelah sebelumnya hujan deras yang hampir saja menggagalkan acara ini.
asapl hitam dan kelam serta penerangan lampu jalan yang minim sukses membuat tersendatnya perjalanan ini.
walaupun motor sudah di jejali berbagai peralatan lampu tambahan ga serta merta memudahkannya.
dingin

dinginnya angin malam ditambah gerimis kecil cepat sekali membuat badan ini mengigil dan cepat pingin pipisnya.
baru sekitar 60 km berjalan dah minta ke wc saja ini .......

memasuki kota Sumedang hujan sudah mulai reda.jalan semakin terlihat karena sudah kering dan banyaknya lampu penerang jalan.
bisa sedikit memacu kendaraan selepas kota Sumedang sampai kota kecamatan Wado.
walaupun dihiasi dengan tanjakan dan turunan lumayan curam,rombongan kami melalui dengan lancar.
Alhamdulilah sampai ke Ciamis sekitar jam 2.30 dini hari.
langsung saja istirahat ,setelah sedikit mereview perjalanan barusan........ZZzzzzzzzz
selamat pagi


Bangun semua pada kesiangan,efek cape dan ngantuk berat selama perjalanan.
langsung di suguhi sama sang empunya rumah aka nenek saya .....xixixi....

Surabi campur peyek kacang dan tempe serta bala-bala bulat khas Ciamis.sharing tentang rute dan destinasi berikut yang akan di kunjungi.
setelah semuanya bersih (baca :mandi) bersiap lanjut perjalanan.
mang pehong dan yudi permana
koordinat di Ciamis    S 7.31927"
                                  E 108.29679"

Menyusuri jalanan kampung ,masuk Jalur Nasional .Melipir ke pom Imbanagara untuk mengisi bahan bakar sekalian runding rute yang akan dilalui.
Alhasil di pilihlah jalan alternatif ke cimaragas via jembatan Cirahong yang nanti tembus ke Banjar.
Baru saja jalan satu kilometer, sudah di suguhi ke kaguman akan kokohnya jembatan Cirahong.
                  S 7.33912    E 108.31748

Menunggu giliran


Sensasi gedubragan suara kayu alas jembatan turut mengiringi perjalanan kami yang akan menuju Pangandaran.
Jalan alternatif Cimaragas yang sepi dan mulus memungkinkan kami untuk sedikit memelintir gas lebih dalam.
Lima belas menit sudah kami sampe di Banjar.Istirahat sebentar karena mas Yudi menerima telepon dari orangtuanya.
Lanjut perjalanan kembali.Memasuki Kota Banjar sedikit ramai.Saat itu memang lagi musim kampanye PILEG.sedikit tersendat karena ada iring iringan mobil yang pawai.Akhirnya kami terbebas juga.Tepung kanjut, Banjar sari, Padaherang tak terasa dah mau masuk Kalipucang.Ada sedikit halangan di jalan yakni penebangan pohon yang sudah tua dan sedikit doyong ke jalan.Di khawatirkan ada musibah di saat hujan angin yang besar.

Lewat sedikit kota kecamatan ,Masuk kiri untuk mampir ke Terowongan kereta api Hendrik yang sudah tak berfungsi.
Selang lima puluh meter di depannya ada jembatan Cikacepit.Jembatan kereta api terpanjang di Indonesia +1.100 meter.namun sayang, sekarang sudah tak berfungsi lagi karena jalurnya sudah ditutup medio tahun 1980 an.
Terowongan Hendrik
Sempat ketemu penduduk setempat yang bekerja mengangkut kayu di hutan ,menawarkan untuk berkunjung ke satu terowongan lagi yang masih berdekatan,namun jalannya sedikit ekstrim.
Terowongan Wilhelmina namanya, penduduk setempat menamakannya Terowongan Sumber.panjang kurang lebih satu kilometer.Menurut keterangan inilah terowongan terpanjang yang ada di Indonesia.
huhh sayang, terowongan dan jembatan terpanjang di Indonesia sekarang ga berfungsi............
Jembatan Cikacepit......relnya sudah hilang....
S 7.65591
E 108.74857

#Sambungannya Klik Disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar