Selasa, 15 April 2014

moko

Bismilah.............................................................................................
Caringin Tilu

Chit chat di grup WA Nr bandung tentang kumpul bareng di Moko tak langsung aku iyakan.
Tapi melihat Pak Ija dan mas Bimo Setyawan yang akan hadir membuat Saya menghitung ulang untuk pergi kesana.
Dua dedengkot (baca:Sesepuh) Nusantaride ini menjadi daya pemikat saya untuk hadir dan tentunya temen temen Bandung serta keindahan Bukit Moko yang terkenal itu.
Hari "H' telah tiba,setelah sebelumnya mengantongi ijin wakapolda (baca:istri)untuk pergi ke Bandung.
Tidak banyak peralatan yang dibawa kala ini.cuma baju ganti dan tool kit untuk motor saja bila saja ada masalah di jalan.
chat di hari jum'at menanyakan jalur tembus Lembang-Moko.dan dijawab Mang Dedi bahwa ada jalan menuju kesana cuma,ya siap siaplah ajrut ajrutan......begitu pesan bapak satu anak ini memberi tahu.
ya di ururngkan niat untk lewat sana.mengingat akan bertamu ,tak mau saya malah merepotkan tuan rumah bilamana ada sesuatu di jalan......intinya kembali ke jalan yang benar..hehe.....
Sebenarnya saya sangat menghindari benar riding di dalam kota.suasana macet dan panas tentunya sangat membuat tidak nyaman dalam berkendara.
belum lagi alay sruntuler yang mau enaknya sendiri dan suasana di lampu merah yang seakan akan balapan.
sudah sepuluh tahun lebih saya bilamana akan ke Tasikmalaya tidak pernah lewat Bandung kalau lagi bawa motor.
lanngsung saja melalui jalur alternatif Wanayasa -Sumedang -Malangbong yang masih sepi dan sedikit hambatannya.

"Kalau sudah tiada baru terasa
 bahwa kehadirannya sungguh berharga"

penggalan lirik lagu bang haji Rhoma Irama yang terdengar dari warung kopi sebelah rumah, mengiringi saya memulai perjalanan menuju Bandung.
Enak sekali riding kali ini,pekerjaan dan tugas sudah selesai di bereskan.Tatapan serta do'a istri melepas kepergian saya menuju kota Kembang.tepat jam 11 siang saya berangkat.
jalan santai via wanayasa dan Lembang.sebelum berangkat ngirim pesan terakhir di grup bahwa saya akan take off via jalur Utara bandung.
Alhamdulilah ga ada hambatan berarti di Jalur Sadang-Lembang.baru setelahnya langsung dihadapkan keramaian pasar dan pengeteman angkot.
masuk jalur alternatif Punclut karena mau menghindar di kemacetan di jalan Setiabudi.jalan kecil ini rame sekali lalu lalang mobil dan motor.
tak sadar bahwa hari ini adalah akhir pekan dimana kawasan tersebut akan di kunjungi warga Bandung maupun luar daerah.
memasuki kawasan ciumbuleuit mulailah kemacetan melanda,Aku mengambil sisi kanan saja di garis jalan untuk menyalip kendaraan didepan.
lampu tambahan cree 9 watt dua buah aku nyalakan buat penanda.gaya defensif yang jadi andalan setiap kali riding benar benar berguna di kemacetan.
Dipati ukur,masuk kawasan Cikutra dan akhinya aku bertanya pada penduduk setempat tentang keberadaan Moko.
karena sampai di situ Saya tahu jalurnya. masuk jalan gang kecil sesuai arahan sang penunujuk jalan.
huftt akhirnya saya ketemu kang Doni lagi turun ke bawah.
aku langsung klakson saja berkali kali karena tahu itu motornya beliau yang di upload di facebook.
Dia berhenti dan menoleh,tadinya aku mau putar untuk menghampiri.
tapi si pemilik Kawasaki Estrela tersebut mengisaratkan untuk langsung saja naik ke "atas"  .....mungkin  Moko maksudnya.
ladang kubis
jalan semakin nanjak.banyaknya perempatan jalan membuat saya bertanya lagi sama penduduk untuk memastikannya.
tingkat elevasi jalan bertambah.mata mulai di manjakan hijaunya alam sekitar.tak di lihat lagi pohon beton di kanan kiri jalan.
bau pupuk kompos alami mulai tercium.semakin ke atas nampak warung warung di sepanjang jalur,mulai .
menjajakan Kopi sampai Restoran yang menyajikan ikan bakar.
kulihat kiri kanan jalan untuk mengetahui keberadaan rekan rekan Bandung.sampai akhirnya di tanjakan terakhir yang ke Moko Daweung.
sempat berhenti untuk mengukur tingkat kemiringannya.......kumasukan gigi dua ...lanjut melalui jalur berbatu ,Andia (nama motor saya) meraung meniti jalan satu persatu trek di lewati.....sampai tanjaakan terakhir menuju tempat parkir ...Andia disini memakai gigi satu....huft Alhamdulilah sampai juga.......................
parkir paling pojok

kucari di parkiran motor yang berstiker Nusantaride di Spakbor belakang,terutama meggih nya Mang Dedi.
tak ada satupun .......lakadalah!...
Saya buat saja status di facebook untuk memberi tahu bahwa sudah tiba di Moko.karena di forum WA tertera bahwa pertemuan di langsungkan di Moko.rupanya ada perubahan lokasi.
sebelum ada jawaban mengenai status media sosial tersebut,kusempatkan untuk mengekplor lebih banyak tampat ini saja...........
terdapat hutan Pinus di belakang Moko tersebut.kulihat orang orang menuju area di atas.rasa penasaran membuatku melangkahkan kaki kesana.
Hutan Pinus
jalan setapak disisian kebun Kubis.terlihat jelas kota Bandung secara keseluruhan.memasuki areal hutan Pinus langsung di sambut suara serangga hutan.
barisan pohon penghasil kertas dan Terpentine ini rapih sekali.membentuk lorong untuk berjalan di dalamnya.
rapi
ada hal menarik perhatian saya disini,yakni cangkir penadah getah pohon Pinus.
setelah saya tanyakan pada jagawana hutan ini bahwa hal tersebut buat bahan Terpentine (pengencer cat).
seratus meter lebih sudah masuk kedalamnya,suara serangga semakin nyaring terdengar.lamat lamat suara raungan motor 2 langkah memecah kesunyian.Rupanya ini adalah jalur offroad juga buat penyuka aliran trabas.

Jam menunjukan 14.58 wib.......walah dah sore ini......saatnya keluar mencari sinyal!....
kembali ke parkiran,belum ada juga nih temen temen ....pikirku.....
tak lama nada notif berbunyi...disitu di kabarkan bahwa Pak Ija dan yang lainnya ga jadi naik ke Moko.
Beliau dan rekan rekan berkumpul di saung DAPUR CARTIL.
tapi saya belum puas .....lah ekplor lagi dah...hehe.......
Moko dilihat dari hutan pinus



Akhir pekan membuat suasana ramai sama muda mudi pengunjung Moko.kupesan makanan untuk mengisi perut yang mulai keroncongan ini.
Nasi Tongseng yang sedikit pedas sangat cocok untuk hawa dingin di daerah ini.
hilir mudik pengunjung ,tongsis dan narsis memainkan perannya menghiasi kegiatan di beranda bngunan ini.
sini...biar saya foto neng.....
rata rata berpasangan
nasi tongdeng sudah terhidang.dalam sekejap telah lenyap di amankan di dalam perut ini.kebiasaan makan cepat selalu terbawa kemana mana.

banyak celotehan ga patut di dengar dari kongkow anak mudanya membuat ga nyaman untuk lama lama disini.
kuputuskan turun saja.terlebih sudah terlalu sore dan  mendung mulai terlihat.
tak dinyana di jalan ketemu Pulsar 180cc berflat Z.....rupanya kang Tedi dari Garut menuju kesini.
ciri khas stiker komunitas Pulsarian tersemat di winsil motornya.
ku ajak turun ke bawah karena di atas banyak cabe cabean ....hehe........
manut saja beliau....rupanya takut ada yang nawar ...hehehe......
Masuk ke restoran Dapur Cartil.masuk barisan kedua ...standarin motor...buka peralatan riding....clingalk clinguk cari temen temen.
ko ga ada yah...........
rupanya ada di bawah beliau beliau ini.
saya comot dari grup WA nusatarider Bandung
salam hangat menyambut saya dan kang Tedi.seperti kawan yang lama tak jumpa.padahal selama ini hanya berinteraksi lewat dunia maya saja.
ada sebagian yang sudah ketemu di darat macam Mang dedi dan kang Tedi.
langsung masuk obrolan serius mengenai event selanjutnya dan semua di bahas mulai dari tehnik foto sampai bikin ride report.
mendengar dengan seksama petuah petuah Pak Ija dan mas Bimo Setyawan mengenai catatan perjalanan dan dokumentasi.
alhamdulilah bertambahlah ilmu saya mengenai tehnik bikin catatan perjalanan......makasih Pakde ,Mas bimo.
lembayung sore mulai terlihat.kala hari mulai memasuki masa gelap.ribuan titik cahaya mulai nampak di bawah.
selepas Magrib aku pamitan untuk pulang.perjalanan kali ini akan melalui jalan raya Padalarang.
karena pedoman di komunitas kami bahwa kalau pulang jangan melalui jalan yang sama saat berangkat.
Alhamdulilah jam 10 malam lewat dikit saya tiba di rumah tanpa kekurangan suatu apapun.
dan istri ga kehilangan malamnya tanpa kehadiran si penunggang Andia.




CAG


Tidak ada komentar:

Posting Komentar