Sabtu, 10 Mei 2014

Bu Amih

Bismilah........................................................

"Kemana aja, Jang?" , begitu Amih menyapa setengah berteriak di kala Saya nongol di depan warungnya.
Wanita setengah paruh baya ini rupanya sedang membungkus Ayam buat di pepes.
Amih




Ingatanku melayang ke empat tahun ke belakang. Kala itu pkerjaanku mengantarkan sales Kerupuk buat berdagang didaerah Plered dan sekitarnya. Dan setiap hari aku mampir di warungnya untuk sekedar ngopi dan makan cemilan Bakwan buatannya.
'
"Alhamdulilah, Bu ." begitu sahutku, menjawab pertanyaannya.
"Sekarang mah di rumah, dan deket jualannya, bu.."

"Tidak lihat si Bapa(suaminya) ?" Tanyaku pada Amih.

Amih cuma tersenyum simpul, gurat wajahnya datar datar saja.
"Sudah kembali kesana, ke yang itu..." begitu gumamnya.
"Oh.."......

Wanita paruh baya ini asli dari Jakarta, Dmana sampai beliau ada di desa Anjun, kecamatan Plered, kabupaten Purwakarta ini karena ikut suaminya.
Medio tahun delapan puluhan dia sudah ada di Purwakarta. Ketemu jodoh di Jakarta sama Suami pertama, dan di bawa pulang ke kampung halaman sang suami tersebut di Plered.
Selang berapa tahun dari kepindahannya, rupanya jodoh harus berakhir dengan meninggalnya suami.
Beberapa saat merasakan kepedihan ditinggal Laki laki tercintanya, bertemu lagi sama tetangga satu desa,
dan menikahlah kembali untuk kedua kalinya.
Warungnya nempel di sebelah toko Gerabah
 Dari perjodohan ini , Amih dikaruniai seorang anak perempuan, saat ini sang putra tersebut sudah berumah tangga, serta memberikan seorang cucu buat Amih.
Selang beberapa tahun kemudian suami keduanya pun meninggal dunia, kesedihan yang sama berulang.
Semenjak itu, Amih mulai belajar berdagang. Tekadnya untuk mendiri karena sudah tidak ada lagi tempatnya bermanja manja serta berlindung diri.
Dagangan andalannya merupakan makanan keseharian masrakat Sunda, yakni Bakwan atau Bala bala.
Ditambah sesekali bikin pepes Ayam serta Ikan.
Nah, dari itulah beliau bisa menghidupi buah hatinya sampai besar seperti sekarang.
Dagangannya




1 komentar:

  1. Cara bertahan hidup yang sederhana namun praktis. Nice post, Rama

    BalasHapus