Senin, 19 Mei 2014

Cileungsing Escapade II


Selesai shalat Jum'at, sedikit menikmati kuliner Majalengka di seberang Masjid. Ada sms masuk dari Istriku bahwa acara akan di mulai.Bergegas meluncur ke lokasi, walau sedikit nyasar, tapi sampai juga.

Koordinat   -6.827899,108.209964





Selesai acara lamaran di sambung makan makan. Ngobrol santai sejenak sama tuan rumah yang ramah.
Jam menunjukan jam setengah tiga sore, saya sendiri pamitan ke tuan rumah dan juga robongan mobil karena melalui jalur kota Sumedang.
Menyusuri kota Majalengka yang lengang. Pengendaranya terlihat tertib disini. Mungkin bukan daerah Urbanisasi sehingga tidak ada saling serobot, saling sikut dalam hal mengejar materi, tak seperti di kota kota besar yang penduduknya berlomba lomba aka ngebut ngebut mengejar materi.





Jam setengah empat mulai memasuki daerah Paseh, Sumedang. Setelah meliuk liuk di ruas Nyalindung dan Paseh yang berkontur naik turun bukit.Kanan kiri pohon Jati, bersebelahan sama sungai Cimanuk.
Tak lupa melipir sejenak selepas Tomo untuk Masuk ke penambangan Pasir, buat foto gunung Congkang yang unik.

Koordinat      -6.795024,108.077116



Kubelokkan Andia ke kekanan menuju jalan alternatif Paseh-Buah dua. Ada pemandangan menarik ketika memasuki jalan ini, yakni Ibu ibu penjaga warung yang berdiri di tengah jalan sambil membawa buingkusan plastik isinya air mineral dan makanan ringan. Rupanya itu buat semacam jualan Deudeut bagi supir supir pengangkut pasir giunung Tampomas. Di hitunng Hampir delapan orang yang berada di tengah jalan tersebut.
Delapan orang, delapan barang, di kalikan 2000 rupiah tiap bungkusnya.
Mereka tidak memikirkan jalan yang hancur, yang penting rupiah ngumpul. Menguntungkan segelintir orang.
Kualitas pasir Cimalaka yang setara Galunggung memungkinkan untuk mendarangkan para penambang pasir.
tentu saja.

Melewati desa Bongkok yang sebagian penduduknya sebagai pengrajin Mebel. Saya tidak sempat foto foto untuk daerah ini serta hasil mebel Jatinya. memasuki kecamatan Conggeang sebagai sentra pengrajin opak dan Emping Melinjo.
Selepas kota kecamatan Conggeang di temui ada beberapa pemandian panas Tampomas. Melipir sejenak ke Pemandian air panas Cileungsing di kecamatan Buah dua.





Turun ke bawah menuju tempat parkir motor. Istirahat sejenak sambil ngobrol sama abah Dating, sang kuncen mata air panas Cileungsing.





Kuncen mata air panas

Uniknya mata air disini yakni keluar di bawah pondasi Mushola kecil di sebelah pemandian. Ada sepuluh pancuran untuk orang dewasa, laki dan wanita dipisah dan lima pancuran untuk anak anak.
"Mata air disini tidak pernah kering, Jang",, begitu pa Dating bercerita. Ada beberapa kamar mandi sendiri bagi yang tidak mau rame rame, juga ada kamar hotel bagi yang mau bermalam disini.

Air keluar di bawah pondasi

Sumurnya
Pancuran untuk dewasa
Penginapan
                                                     Koordinat      -6.724577,107.976570

Secara administrasi berada di desa legok, kecamatan Buah Dua , kabupaten Sumedang. Dengan tiket masuk delapan ribu rupiah bagi dewasa dan lima ribu rupiah bagi anak anak.
Tingkat panas di pemandian ini diperkirakan mencapai delapan puluh  derajat cecius, itu terjadi saaat aku mau mandi dan wudlu. Jelas panas sekali rasanya sampai tidak kuat membasuh muka pun.Dan baru kali ini merasakannya setelah menyambangi di beberapa tempat di Jawa Barat.
Hari sudah sore, saatnya melanjutkan perjalanan. Pamitan sama pemilik warung tempat ngobrol selepas Ashar. Di tunjukannya jalan tembus ke Hariang tanpa harus ke kota kecamatan Buah Dua yang sedikit memutar. Dan benar saja , setelah melewatinya, lumayan juga buat motong kompas.
Lembayung sore terlihat di sekitaran Awiligar, kecamatan Hariang, Sumedang. Beberapa pemuda desa tampak asyik bercengkrama di atas jembatan sungai di desa. beberapa orang tua ngobrol di teras masjid kampung, sambil menunggu Magrib Tiba.





Jam enam sore mulai memasuki wilayah Tanjung kerta, kupacu sedikit ngebut sampai di kecamatan Tanjung Medar.melipir meleawti jalanan kampung alternatif yang dahulu pernah melewatinya sampai keluar di daerah Cikawung, Subang.
Kuniatkan untuk di Jama saja sholat Magrib sama Isya nya. Jalan cagak sedikit rame karena lintasan menuju Wisata Sari ater serta  kawah Tangkuban Perahu.
Sagalaherang, Wanayasa di lewati menjelang Isya........Alhamdulilah sampai rumah jam delapan lewat sepuluh menit.

CAG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar