Rabu, 25 Juni 2014

(jalan Alternatif) Wado-Bantarujeg-Panjalu

Bismilah............................................................................................

Dua puluh terakhir, setiap momen Lebaran, saya selalu pulang kampung. Rindu kampung halaman dan handai taulan adalah alasan utamanya.
Daerah asal saya adalah dari Ciamis. Sebuah kota kecil di tenggara provinsi Jawa Barat. Sekarang saya tinggal di Purwakarta, 200 km jaraknya dari Ciamis. Bermacam jalur ke Ciamis, pernah saya lewati. Mulai dari lewat kota Sumedang, Majalengka, Garut, dan Pameungpeuk ,Garut selatan, telah saya coba telusuri.
Tentu, jalan utama yang sering dilewati adalah ruas Malangbong-Tasikmalaya.
Tapi, sudah lima tahun terakhir, jalur ini senantiasa macet disaat tiga hari menjelang hari Lebaran, begitupun sesudahnya.
Nah!! disini saya akan merevyu jalur alternatif, menghindar dari ruas Malangbong-Tasikmalaya tersebut.
Saya mulai dari kota kecamatan Wado, Sumedang bagian selatan.

Wado-Bantarujeg

Jalan sepanjang 22 km ini sudah relatif baik untuk sebuah jalur alternatif. Tiga kondisi jalurnya;
1. Hotmik mulus
2.Rusak sedang
3.Jalan bergelombang beraspal masih curah





Ada beberapa persimpangan di jalur ini, tapi, minim penunjuk arah. Maka, jangan segan-seganlah untuk bertanya.
Berjalan di Sisi utara gunung Cakrabuana, Anda akan di suguhi pemandangan indah di sisi kanan kendaraan.
Jalan berkontur naik tutun perbukitan ini melewati kota kecamatan ,Jatinunggal, Nyalindung, Kirisik dan Lemah Sugih, dan berakhir di kecamatan Bantarujeg, Majalengka.

Bantarujeg-Malausma-Panjalu

Jalur Bantarujeg-Malausma-Panjalu ini kurang lebih jaraknya sekitar 28 km . Sudah kategori mulus beraspal hotmik 90 %. Ada sebagian yang sedang dalam perbaikan dan pengaspalan setelah melewati kota kecamatan Malausma.


Tidak rugi melewati jalan ini. Pemandangan indah gugusan gunung -gunung memanjang dari barat ke timur.
Gunung utamanya yakni Cakrabuana dan Gunung Syawal.
Sungai berair jernih, Sawah dan pemukiman penduduk menciptakan harmoni yang indah. Para penduduknya yang ramah,bermata pencaharian bertani dan beternak.
Tanjakan-tanjakan lumayan terjal terpampang juga di jalan ini, terutama menjelang perbatasan Majalengka-Ciamis. Vegetasi pohon Pinus berada di perbatasan kedua kabupaten ini. Setelahnya baru, Hamparan kebun Teh Sukamantri memanjakan mata kita.


Jalan paling parah kerusakannya adalah setelah masuk wilayah kabupaten Ciamis ini, atau setelah perbatasan. Tercatat 2 km yang rusaknya. Oleh karena itu , kendaraan roda empat jenis sedan tidak di rekomendasikan lewat jalan ini.
Memasuki pasar Sukamantri belok kanan menuju Panjalu. Kurang lebih empat kilometer, baru memasuki wilayah kecamatan di utara kota Ciamis ini, yang punya ciri khas dengan danau Lengkongnya. Disan kita bisa wisata jiarah atau sekadar kukineran di pinggir danaunya. Rekomendasi kulinernya adalah Sambal terasinya yang yahuudd tenan.


Di Panjalu ini terdapat dua pilihan jalur. Ke kiri menuju Kawali-Ciamis seterusnya Jawa Tengah. Ke kanan menuju Panumbangan ,Rajapolah atau Ciawi, Tasikmalaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar