Senin, 09 Juni 2014

Sanghyang Taraje, tangga menuju Langit

Bismilah............................................

Suasana pagi di Sinarjaya, Caringin, Garut ,saat itu cukup ramai. Pasar pagi yang di gelar tiap hari itu, mencapai puncaknya pada hari minggu. Sebagian istilah bahasa di tatar Parahyangan menyebutnya dengan Poe Pasar. Kami berdua Sama Aan Sulistyo, yang baru saja mengikuti event Bikerberque di pantai Puncak Guha, melahap santai, tanjakan selepas perempatan Rancabuaya.Sekitar delapan kilometer berjalan , di sebuah kedai makan sederhana kami berhenti. Bukan untuk mampir makan, melainkan ada spot menarik disitu. Ambil beberapa gambar, kami lanjutkan perjalanan.

Saat itu pertengahan Februari 2014. Abu Gunung Kelud nampak di genting-genting rumah dan dedauanan.
Angin barat, membawa debu ini terbang ratusan kilometer dari asalnya. Gunung kelud yang meletus, dua hari sebelumnya, di Kediri, Jawa Timur.


Di sukarame, lima belas kilometer dari Rancabuaya, kami belok kanan menuju kota Garut. Jalan ini tembus langsung menuju kota dodol melalui kecamatan Pakenjeng, Pamulihan, Cikajang dan Cisurupan. Jalan aspal hotmik mulus berubah menjadi semi oproad begitu masuk jalur Bungbulang. Kecepatan kami tak lebih dari tiga puluh kilometer perjam. Butuh waktu satu setengah jam untuk menempuh jarak sekitar 40 km.

Di Cisandaan, kami belok kiri menuju kantor kecamatan Pamulihan. Dua belas kilometer panjangnya jalan ini, sampai berakhir di kantor kecamatan. Kontur jalan naik turun dengan pemandangan hamparan kebun teh di lereng Papandayan. Kondisi jalan saat itu rusak sedang, dan di beberapa bagian ada yang  parah. Begitu memasuki kota kecamatan, jalan kembali mulus.

Sempat bertanya sama penduduk setempat untuk memastikan, bahwa kami tidak tersesat. Masuk jalan perkampungan desa Pakenjeng, jalan semakin mengecil saja. Sesudah perkampungan,Tanjakan dan tururnan curam langsung menghadang. Jalan selebar dua meter, bilamana berpapasan dengan mobil minibus, cukup merepotkan bila silang di belokan. Di kiri tebing batu, di kanan jurang dalam.Bila saja lengah!..ya sudah... wasalam saja.

Tak berapa lama, ada sebuah pos yang tak terpakai. suara gemuruh air terdengar di kejauhan. kami menengok ke sebelah kiri, Nampaklah curug di kejauhan. Curug kembar yang tingginya mencapai 70 meter lebih ini. Ini rupanya yang di sebut Curug Sanghyang Taraje.






Akses jalan menuju curug sekitar 300 meter jalan kaki. parkiran berada di atas, di pinggir jalan, yang hanya cukup lima motor saja. Kami saat itu tidak turun mendekati Curugnya. Barang bawaan yang banyak, cukup riskan untuk ditinggalkan begitu saja.





Secara administrasi, Curug Sanghyang Taraje ini berada di desa Pakenjeng, kecamatan Pamulihan,kabupaten Garut. Berada di titk koordinat  7*25'12" S      107*41'47" E
Menurut cerita masyarakat, Curug ini merupakan Taraje atau tangga yang di pakai prabu Kian Santang, raja Pajajaran, untuk menuju Kahyangan atau langit, dimana tempat para dewa tinggal.





Sayang, belum ada tindakan serius dari Pemerintah setempat untuk mengelola curug yang indah ini. Pos tiket yang sudah menua itu menandakan bahwa, dulu tempat ini memang pernah menjadi primadona pariwisata kabupaten Garut. Tapi, saat ini, terbengkalai tak terurus.

Dua jam lamanya, kami duduk dan mengabadikan Curug ini.Kini, Saatnya pulang...............................


CAG

3 komentar:

  1. Mengelola curug? Lho Kang, bukannya lebih baik tak terjamah begini. Sehingga area curug beserta ekosistemnya jadi lebih terjaga. Seperti halnya wilayah2 lainnya di Jawa Barat selatan yang tidak dilalui jalan raya. Gak kebayang deh kalo diekspoitasi, rusaklah alamnya. Lagi pula kalo untuk adventure kan jadi lebih berasa aura-nya dibanding kalo sudah dibuka jadi tujuan wisata. Sampah, dan kesemrawutan ikut semua. Perihal pengelolaan, IMHO mungkin lebih ke arah konservasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada bekas pos masuk disana. Berarti sudah ada pengelolaan sebelumnya.
      mungkin karena akses jalan yang sulit, jadi tidak berkembang. Bagi saya sih ya seneng yang alami saja.
      tapi kan , tidak ada pemasukan yang berarti bagi penduduk wilayah tersebut.hehehe

      Hapus